Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan).
Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial. Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
- Dorongan dari pihak luar, dari
lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya
tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam
untung-rugi perusahaan.
- Dorongan dari dalam bisnis itu
sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya
yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila,
Pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan
contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.
Klasifikasi
masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah
bisnis sebagai berikut :
- Penerapan Manajemen Orientasi
Kemanusiaan
Kegiatan intern yang
muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan
otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit
sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang
berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan
dengan pihak luar (pelanggan, masyarakat umum).
- Ekologi dan Gerakan Pelestarian
Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan
pada keseimbangan manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses
produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry
perkayuan, perburuan kulit ular dan buaya yang diperuntukan untuk industri
kerajinan kulit, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun
yang merusak alam sekitar.
- Penghematan Energi
Pengurasan secara
besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui seperti batubara, minyak, gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa
sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui telah mendorong dilaksanakannya
proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat
disebut dengan sumber daya alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga
surya, nuklir, angin, air, serta laut.
- Partispasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat
pebisnis terhadap sukses pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya
kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran
dengan cara ikut melibatkan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung
jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
- Gerakan Konsumenrisme
Awal
perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil memberlakukan
Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek, mulai dari
perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian izin lisensi bagi
petugas reparasi alat rumah tangga.
Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
* Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya.
* Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
* Diselanggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
* Pelayanan purna jual yang lebih baik.
* Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada konsumsi semata.
Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
* Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktik bisnisnya.
* Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
* Diselanggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
* Pelayanan purna jual yang lebih baik.
* Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada konsumsi semata.
Etika
Bisnis
Merupakan
penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari
dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut
etika pergaulan bisnis.
Hubungan
antara bisnis dengan langganan atau konsumen
Merupakan
pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut
beberapa contohnya:
- Kemasan yang berbeda beda
menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
- Kemasan membuat konsumen tidak
dapat mengetahui isi didalamnya, sehinga diperlukan penjelasan tentang isi
serta kandungan yang terdapat dalam produk tsb.
- Promosi, terutama iklan
merupakan gangguan etis yang paling utama.
- Pemberian service dan garansi
sebagai bagian dari layanan purna jual.
Hubungan
Dengan Karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi atau rekruitmen ( pelatihan atau training ), promosi,
transfer, demosi maupun pemberhentian. Dimana semua bentuk hubungan tersebut
harus dijadikan objekif dan jujur.
Hubungan
antara Bisnis
Merupakan
hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing,
penyalur, grosir maupun distributornya.
Hubungan
Dengan Investor
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
Hubungan
dengan Lembaga Keuangan
Hubungan
dengan lembaga keuangan, terutama Jawata Pajak pada umumnya merupakan hubungan
yang bersifat financial berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Pelaksanaan
tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis
erhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah
maksud dari konsep stockholder.
Bentuk-Bentuk
Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
- Pelaksanaan Hubungan
Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan
Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan
pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban
dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti,
tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
- Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
Penanganan
limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga
lingkungan.
- Penerapan Prinsip Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan
pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi
menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian
khusus lainnya.
- Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem
perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak
perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil
disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
- Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem
ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai
mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.
sumber:
http://www.google.co.id/search?q=klasifikasi+aspek+pendorong+tanggung+jawab+sosial&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-20/
http://magetanonline.com/wp-content/uploads/2011/06/csr-indonesia.jpg
sumber:
http://www.google.co.id/search?q=klasifikasi+aspek+pendorong+tanggung+jawab+sosial&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-20/
http://magetanonline.com/wp-content/uploads/2011/06/csr-indonesia.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar