Kopai adalah
lafal untuk kopi dalam bahasa Using, setiawan subekti adalah seorang keturunan
budaya using, kemiren, Banyuwangi jawa
timur. Setiawan subekti merupakan salah seorang yang sangat piawai meracik
kopi. Maka dari itu ia memperkenalkan kopi kemiren buatannya sebagai kopai
kemiren. Kepiawaiannya itu ia sebarkan pula kepada warga kemiren yang menjadi
duta kopi asal ijen. Ia jug pernah megajar sekitar 200 warga yang ingin belajar
menyangrai kopi ditempatnya. Ia juga tak pelit berbagi ilmu menyeduh kopi
kepada siapapun, termasuk orang yang baru ia kenalnya. Ia mencontohkan cara
menyangrai dan menyeduh kopi agar aroma nya tidak hilang dan tercium keluar
maksimal.
“Sekali seduh,
kita bersaudara” itu adalah selogan iwan yang dipakai untuk membuka jalinan
persahabatan. Iwan dan warga kemiren menciptakan atmosfer keakraban dengan
mengopi dan membuka lebar-lebar pintu sanggar Genjah Arum yang ia bangun dan
kelola hingga sekarang. Sanggar yang diisikan rumah-rumah adat Using yang masih
orisinal hingga isi didalamnya pun tak luput dari benda-benda yang sangat
berjauhan dari moderenisasi. Warga menjadikan sanggar sebagai tempat
bersilahturrahmi, berkumpul hingga berlatih kesenian.
Disana Iwan sendiri yang langsung meracik dan menyeduhkan kopi untuk para tamunya. Sebagian besar tamunya mereson dan mengaku kecanduan kopi racikan iwan tersebut. Tak heran kalau ia sering diundang kesejumlah negara sebagai juri perasa kopi. Ia suka meracik kopi sendiri untuk memastikan rasanya supaya kekentalan, keasaman, dan terutama suasananya yang tak ditemukan dikedai kopi lain. Tamu yang datang berkunjung tak hanya berasal dari luar kota, tetapi juga dari luar negeri, bahkan turis yang baru dikenalnya. Dan semua tamu ia anggap penting. Bagi iwan,mereka adalah saudara serta “diplomat” pariwisata dan budaya indonesia.
Para finalis Gadis kopi dari sejumlah negara yang mengikuti ajang pemilihan Miss coffee international di Bali pun datang berkunjung ke sanggar Gajah Arum. Disana mereka disambut tarian gandrung, musik angklung paglak, gejug lesung dan diperkenalkan pula kopi khas kedai iwan kopi indonesia. Mereka mencoba menyangrai kopi dengan cara tradisional, mencicipi dan membawa pulang contohnya. Dia berharap cerita tentang Kemiren bisa menyebar luas tak hanya diindonesia, tetapi juga ke benua Afrika, Amerika dan Eropa. Karena orang indonesia bisa menghidangkan kopi yang enak dan berkualitas yang berasal dari Tanah Air.
Jenis
paragraf : Narasi
Sumber artikel :
Kompas, jum’at, 4 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar